Coretan Kecil oleh P. Tony. CS, Pastor Paroki Kerahiman Ilahi 7 April 2020
Yoh 13:21
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” .
Pengkhianat! Pernakah anda mendengar kata ini? Mungkin sering lah; atau mungkin anda pernah mengalami atau merasakannya. Tetapi saya yakin bahwa anda pasti pernah mengalami keadaan seperti ini, dibohongi dan dikecewakan, disakiti oleh orang terdekat, baik sahabat maupun pasangan. Pengkhianat adalah sebuah kata yang menggambarkan seseorang yang sedang melakukan aksi ketidaksetiaan. Saya mendevenisikannya secara sangat sederhana dan sedikit berbeda – spioner/mata-mata/pembawa berita/kepoh dengan tujuan untuk “mematikan” sesamanya sendiri. Pengkhianatan yang kita terima pasti menimbulkan sakit hati bahkan benci, namun kita harus menghadapinya bersama Tuhan… MENGHADAPINYA BERSAMA TUHAN.
Yesus tahu betul bagaimana rasanya dikhianati oleh orang terdekat yang sangat dikasihi-Nya. Ia dijual oleh Murid-Nya sendiri; Murid yang makan minum dengan-Nya; Murid yang setiap hari selalu bersama-Nya dan seharusnya yang paling mengerti dan mengasihi-Nya. Yudas Iskariot menjual Yesus kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat hanya demi sejumlah uang. Sebuah Keserakahan! Sebuah ketamakan! Apakah Yesus marah terhadap Yudah? Apakah Yesus menyimpan rasa Dendam terhadap Yudas? Apakah Yesus Benci terhadap Yudas? Faktanya Yesus menerima Jalan Salib untuk sebuah misi PENGAMPUNAN dan KESELAMATAN.
Yang paling penting ketika kita menerima pengkhianatan adalah memberikan pengampunan. Berat memang! Sangat Berat! Tetapi anda harus berjuang untuk membebaskan diri dari “VIRUS” ini. Bebaskan hidup anda dari kepahitan yang terjadi karna anda memang tidak bisa mengubah masa lalu namun kita bisa mengubah masa depan. Balas dendam tidak ada gunanya, itu hanya menjadikan anda sama seperti mereka. Dan saya ingin mengatakan bahwa balas dendam itu adalah virus yang ada didalam tubuh manusia. Perlu diatasi dengan baik karena setiap saat ketika immune system lemah dia akan kembali hidup dan MEMATIKAN.
Harapan saya adalah bahwa jadikanlah setiap pengalaman menjadi pengalaman iman. Artinya pengalaman perjumpaan dengan Tuhan, sekalipun itu pengalaman Pahit seperti peritiwa Pengkhianatan Judas Iscariot terhadap Yesus Sang Guru-Nya. Bukalah Hatimu terhadap Berkat Tuhan. Bukalah dirimu terhadap kerahiman Allah.
P. TONY, CS