Coretan Kecil pada Malam Perjamuan Terakhir Kamis Putih, 09 April 2020
Perbuatlah Ini Untuk mengenang Daku.
Aku selalu melaksanakan permintaan-Mu, Tuan. Inilah Janjiku tuk mengenang-Mu. Dihadapan-Mu, aku yang rapuh pernah bertiarap memohon berkat dan anugerah-Mu. Dihadapan Engkau pun seluruh ciptaan-Mu tunduk bertekuk lutut mendoakan hamba-Mu ini. Mereka turut mendoakan janjiku dan janji-Mu, Janji Kita: Perbuatlah ini untuk mengenang Daku, EKARISTI.
Sebuah Janji di penghujung hari menjelang malam, di suatu perjamuan malam. Dan Engkau katakan kalau itu adalah perjamuan malam terakhir. Janji berisyarat perjampaan. Perjumpaan antara Engkau dan aku, Engkau dan Kami.
Aku terlahir untuk Janji Suci ini. Dari dalam rahim ibuku Engkau membentuk aku untuk Janji suci ini. Dalam kerapuhan Engkau memanggil aku untuk Janji suci ini: Perbuatlah ini untuk mengenang Daku, Ekaristi.
Tuan,… hari ini, malam ini, aku mengenang Engkau dalam kesendirianku, bersama bangku-bangku tak bertuan. Bukan karna aku egois Tuanku tetapi karena kegelapan sedang menghantui jagat raya. Aku sedih Tuan. Jujur Tuan, ada Kecemasan. Dalam kecemasan ada kerinduan untuk menjumpai-Mu.
Aku mengenang Engkau dalam kesunyian. Bukan karena kami tidak mau makan dan minum dari satu meja perjamuan, tetapi karena raja COVID Firaun sedang menunggu diluar sana untuk menghabisi nyawa ciptaan-Mu yang paling indah. Aku menangis Tuan. Jujur Tuan, ada ketakutan. Namun didalam ketakutan ada kerinduan untuk menyambut-Mu.
Tuan,… Hari ini, malam ini, Aku mengenang Engkau tanpa mereka yang Engkau percayakan kepadaku, aku dan bangku-bangku tak bertuan. Dalam nostalgia ini Tuan, aku berdoa untuk domba-domba-Mu, agar mereka tetap sehat dan terhindar dari kejahatan raja COVIC Firaun ini. Hamba-hamba-Mu, Tuan, tetap mengenang Cinta-Mu ini dalam nada-nada Harapan di setiap gubuk beratapkan Kasih. Mereka rindu akan Dikau. Aku Rindu akan mereka.
Dalam kesendirian dan kesunyian, dalam kecemasan dan ketakutan, nada suara kami tetap menyatu dalam alunan melody harapan, Engkau ada disini. Engkau tidak meninggalkan kami. Engkau tidak terlambat mengujungi kami. Engkau ada disini. Waktuku, waktu kami, berbeda dengan waktu-Mu, cara-Mu.
Hari ini tercipta untuk ku.
Aku terlahir Untuk Janji Suci hari ini: Perbuatlah ini Untuk Mengenang Daku, EKARISTI.
P. Tony, CS