Hari Minggu Panggilan
Kalau sampai waktuku, ku mau tidak seorang kan merayu, tidak juga kau. Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya yang terbuang……
Kemarin, Minggu tanggal 12 Mei adalah hari Minggu Panggilan. Dalam perayaan Misa disampaikan intensi khusus bagi anak dan orangtua para Seminaris. Penghargaan Parokus untuk orangtua dan anak yang sudah memberikan diri dalam panggilan untuk menjadi calon imam menjadi seorang Seminaris.
……Imam itu seperti pesawat terbang. Ketika jatuh dan terjadi bencana, maka semua orang akan memberi perhatian dan pendapatnya bahkan celaan, namun tidak ada pujian dan perhatian setiap saat pesawat landing dan take off dengan aman dan selamat
Dalam homilinya Parokus mengajak umat untuk lebih mencintai para imam. Keberadaan imam menjamin Gereja tetap tumbuh dan hidup. Umat membutuhkan Imam dan Imam mencari dan membutuhkan umat. Jangan seperti gereja-gereja di Eropa dan belahan dunia lain, umat semakin sedikit mengikuti misa.
Pater Toni, mengangkat Litani untuk Imam untuk menjadi bahan perenungan umat untuk lebih mencintai para Imam dan membukakan pikiran kepada mereka yang ingin menjadi calon imam :
Litany seorang Pastor:
Kalau khotbah panjang dibilang menjengkelkan, bikin ngantuk, kalau khotbah pendek kayak kereta expres.
Kalau kecepatan masuk misa katanya kaku, kalau lambat sedikit katanya Pastor nya malas.
Kalau diruang Pengakuan banyak menasehati katanya banyak omong, kalau sebaliknya dibilang tidak tanggap.
Kalau mengikuti pendapat umat dibilang tidak punya pendirian, kalau ikuti pendapat sendiri di cap diktator.
Kalau uang paroki sedikit, dibilang Pastor itu tidak pintar berusaha, kalau omong soal uang dibilang mata duitan.
Kalau adakan misa KBG atau wilayah katanya tidak pernah kunjungan keluarga, kalau kunjungi keluarga, kapan sih misa KBG atau wilayah?
Kalau pastor tidak di Pastoran, di cap tukang pesiar, kalau di Pastoran saja katanya kurang pergaulan.
Kalau nonton TV dibilang enak-enakan, kalau tidak nonton dibilang Pastor nya ketinggalan zaman.
Dekat dengan anak kecil di cap pedofilia, duduk dengan laki laki dibilang homo seksual, jalan dengan perempuan disebut playboy, duduk saja di pastoran dibilang kurang bersosial.
Kalau Pastor sakit, kasihan ya, semoga lekas sembuh….kalau Pastor mati, siapa yang mau ganti?
Sosok seorang pastor bagi umat adalah sosok idola dan pengayom. Seorang yang mampu memberikan semua jalan keluar meski dia adalah juga seorang manusia.
Kalau sampai waktuku. Pertanyaannya adalah kapan waktuku dan waktumu untuk memberikan diri dan waktu berada di sekitar altar suci.
Kumau tak seorang kan merayu. Kemauan menjadi imam dan biarawan biarawati harusnya bukan karena kemauan orangtua, orang-orang terkasih. Untuk menjadi seoarang pastor dan biarawan adalah kemauan dan hasrat kuat diri sendiri. Tidak ada intervensi dan kekuatan dari orang lain, ketika itu ada, maka seorang pastor adalah menjadi seorang idola dan menaikkan harga diri sosial keluarga belaka!
Dalam catatan Redaktur, setiap tahun anak anak dari Paroki Tiban selalu ada yang masuk ke Seminari. Kita berbahagia dan bangga dengan itu, sebab, sesuai pesan Pastoral Almarhum Uskup Hila, seyogyanya Keuskupan Pangkal Pinang harus sudah memanen dari kebun sendiri dalam waktu dekat ini. Kita berdoa semakin banyak generasi penerus para Imam saat ini. Sebagai orangtua, anggota KBG dan umat Allah diharapkan juga ada arahan dan dorongan positif untuk ini.
Harapan khusus adalah panutan dari seorang Imam kepada anak-anak muda di Paroki agar mereka semakin tertarik untuk menjawab panggilan. Dan juga terutama adanya teladan dan contoh lain dari seorang biarawati, karena putri putri di Paroki Tiban juga merindukan dan mendambakan sosok dan figur seorang biarawati/ suster.
Selamat Minggu Panggilan, kita berdoa untuk para imam dan biarawan biarawati, semoga mereka selalu setia dalam panggilan, dan juga kita berdoa bagi penerus mereka, semoga semakin banyak yang terpanggil untuk menjadi terpilih sebagai seorang imam dan biarawan biarawati.
Selamat Minggu Panggilan, kita berdoa untuk para imam dan biarawan biarawati, semoga mereka selalu setia dalam panggilan, dan juga kita berdoa bagi penerus mereka, semoga semakin banyak yang terpanggil untuk menjadi terpilih sebagai seorang imam dan biarawan biarawati.
Ketika engkau sakit lelaki pastor itu menjengukmu. Ketika engkau seorang diri, lelaki pastor itu sabar mendengarmu. Ketika engkau diperjualbelikan, lelaki pastor itu berjuang menyiapkan keadilan untukmu. Seorang gembala harus berani berjuang, meski banyak resiko, termasuk resiko kehilangan nyawanya…..